Sabtu, 10 September 2016

Hutan Mangrove Mengkapan, Wisata Alam Riau

Standard
Hasil gambar untuk hutan mangrove mengkapan

SIAK, RanahRiau.com - Kawasan Hutan Mangrove yang berada di Desa Mengkapan Kabupaten Siak, saat ini memiliki peran penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem alam.

Kawasan yang dulunya dipandang sebelah mata, namun kali ini menjadi salah satu potensi destinasi wisata. Keindahan yang dimiliki kawasan ini, dikarenakan hamparan laut yang indah yang bisa dinikmati dari jembatan kayu, semakin lengkap dengan kebiasaan masyarakat dan pengunjung untuk meletakkan "Gembok Cinta".

Hasil gambar untuk hutan mangrove mengkapan

Kawasan hutan yang memang dari dulu sudah ada ini, sebenarnya dibentuk pada tahun 2004 dan terekspos tahun 2013.

Setiap pengunjung yang datang ke kawasan ini untuk berwisata juga tidak dipungut biaya alias gratis. Di hutan Mangrove pengunjung juga dapat merasakan sensasi mencari siput dan lokan, wisata air di lingkungan Mangrove, poto selfi di lingkungan Mangrove, menanam Mangrove, memasang gembok cinta Mangrove, dan sebagai Mangrove edukasi.

Bupati Siak, Syamsuar mengatakan bahwa kawasan Hutan Mangrove memiliki peran penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem alam.

Ia mengatakan bahwa kini di Desa Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak telah ada satu lagi potensi destinasi wisata Hutan Mangrove yang akan menjadi objek wisata alam di Kabupaten Siak.

Ia mengatakan bahwa, keindahan pantai dan pemandangan sungai yang bisa dinikmati dari jembatan kayu, semakin lengkap dengan kebiasaan masyarakat dan pengunjung untuk meletakkan "Gembok Cinta".

"Tentunya, dengan adanya objek wisata satu ini, akan menambah objek wisata Kabupaten Siak," ungkapnya.

"Kedepannya kita akan menambah objek baru untuk pendatang, seperti tersedianya sampan untuk menyusuri keindahan Mangrove, kemudian adanya satwa Mangrove seperti lutung, monyet serta ikan khas sembilang, lokan dan siput, dan sarana dan prasarana lainnya. Dengan begitu pendatang dapat berlama-lama menikmati wisata Mangrove ini," serunya.

Ia juga mengatakan, menuju lokasi ini hanya butuh waktu sekitar 45 menit dari pusat Kota Siak. Infrastruktur jalan juga sudah bagus. Setelah berjalan di Hutan Mangrove, bisa menikmati segarnya kelapa muda dan makanan khas Mengkapan. 

Suasana nyaman dan segar begitu terasa saat menyusuri Hutan Mangrove.

Seperti di Menara Eiffel di Paris, Ekowisata Mengkapan ini juga membuat "Gembok Cinta Mangrove", sama-sama gembok cinta tapi memiliki beda makna. Gembok cinta Mangrove ini di buat untuk para pengunjung agar ikut serta mencintai Mangrove dan melestarikannya.


Hasil gambar untuk hutan mangrove mengkapan

"Sediakan gemboknya dan pendatang bisa membeli gemboknya," tegasnya. Syamsuar menilai bahwa dengan disediakannya gembok cinta untuk pendatang dapat menambah penghasilan masyarakat sekitar Mangrove.

Tak mau kalah dengan yang lain, Syamsuar juga ikut memasang gembok cintanya lalu kemudian membuang kunci gembok tersebut ke laut. (Adv)

Sumber : http://www.ranahriau.com/

0 komentar:

Posting Komentar