SEBAGIAN tubuh Kota Balikpapan ini dililit oleh hutan mangrove. Hutan wisatanya pun ada. Bahkan tengah memopulerkan jenis batik mangrove. Lantas bagaimana dengan kerajinan yang dibuat dari bahan dasar pohon mangrove? Rasa penasaran ini dijawab oleh seorang pria bernama Guntur Harianto. Ya, sejak empat bulan lalu, Guntur mulai memperkenalkan dan merampungkan kerajinan yang dia buat dari sampah pohon mangrove atau kayu-kayu yang sudah mati atau yang sudah terkikis dari pohon.
Berbagai macam kerajinan yang dia buat dari sampah pohon mangrove. Mulai dari perlengkapan interior rumah, seperti tempat lampu frame lukisan atau foto, alas meja, hingga sandal dari bahan dasar ini juga dibuat.
Lantas dari mana dia mendapatkan ide tersebut? Dia mengaku mendapat ide membuat kerajinan dari bahan dasar sampah pohon mangrove ini sekitar 6-7 bulan lalu. Berlatar belakang seniman, sebelumnya dia telah membuat kerajinan dari bahan dasar kardus dan ide pohon mangrove ini dia dapat saat ingin membuat sebuah gantungan kunci dari sampah kayu itu.
“Begitu saya melihat hasil potongan dan tekstur dari sampah pohon mangrove ini, sentak otak saya memberikan sinyal bahwa bentuknya cukup menarik dan dapat dikembangkan menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi dan dapat menjadi kerajinan khas Balikpapan,” ucap pria yang cukup lama bekerja di Dubai ini.
Dia mengaku, setelah melihat potensi dari pohon mangrove. Selama berhari-hari dia terus memikirkan ide dibuat apa sampah kayu mati dari pohon mangrove sampai setelah 3 bulan berpikir dia mendapatkan sebuah ide brilian kalau sampah pohon mangrove dibuat sebuah set interior atau perabotan rumah tangga seperti lampu, lemari kecil, dan lain-lain. “Setelah tiga bulan tersebut ide saya langsung keluar seperti air mengalir deras. Dibuat apa saja sampah dari pohon mangrove ini saya sudah tahu,” kata Guntur.
Pria kelahiran Kediri, 18 Oktober 1973 ini sebelumnya sejak dia duduk di bangku sekolah menengah atas, dia sudah melirik dan melakukan beberapa penelitian terhadap pohon mangrove itu. Saat di Kediri pun dia kerap kali bermain di Pantai Selatan untuk melihat-lihat pohon mangrove yang ada. Dan kebetulan juga dia tinggal di wilayah Kelurahan Margomulyo Gunung Empat yang dekat dengan pohon mangrove.
“Ya, ketertarikan saya sekitar 40 tahun silam pun akhirnya terjawab sekarang. Kerajinan dari pohon mangrove atau sampah kayunya sudah berhasil saya buat,” tuturnya.
Dia mengaku, saat ini kesehariannya menyisiri pantai-pantai atau hutan-hutan mangrove untuk mencari sampah-sampah kayu pohon mangrove. Keunikan sampah pohon mangrove ini, kata Guntur, terletak pada lubang-lubang atau bekas gigitan dari binatang yang menggerogoti sampah ini.
Suatu hari, dia bisa mendapatkan sekitar tiga sampai empat karung beras sampah pohon mangrove. Kendala mencarinya adalah ketika air pasang sulit sekali dan juga jarak yang jauh. “Untuk mencari pohon mangrove saya berkeliling hingga daerah Teritip,” ucap pria yang juga seorang owner perusahaan yang bergerak di bidang advertising dan interior, CV Bintang Utama.
Lantas bagaimana pembuatannya? Dia mengaku satu jenis kerajinan bisa menghabiskan waktu dua sampai lima hari, bergantung dari tingkat Kesulitannya. Berhubung bahan dasarnya “sampah”, sebelum rangkaian potongan sampah pohon mangrove disusun dia lakukan penetralan, seperti merebusnya dan membunuh bakteri dengan bahan kimia.
“Pembuatannya seperti kita menyusun sebuah puzzle atau mozaik. Kita menyusun potongan kayu pohon mangrove yang telah mati ini dan membentuknya menjadi sebuah kerajinan,” kata pria yang juga seniman lukis ini.
Sementara itu, untuk harga jual, dia mengaku baru mulai menjualnya saat pameran Balikpapan Fair 2016. Bekerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Balikpapan dia mulai memamerkan hasil kerajinannya menggunakan sampah pohon mangrove. “Kerajinan ini saya banderol mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 5 juta,” bebernya.
Dia mengaku belum bisa menyiapkan semua kerajinannya, pasalnya, pembuatannya butuh waktu yang lama dan belum lagi mencari bahan dasarnya. Tapi, untuk satu set interior rumah dia mengaku sudah siap jika ada pemesanan.
Sumber : http://www.pontianakpost.com/
0 komentar:
Posting Komentar