Senin, 19 Maret 2018

Belukap Mangrove Club Ikut Berpatisipasi dalam Kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional 2018

Standard



bmcuniversitasriau.blogspot.co.id- Belukap mangrove club ikut berpartisipasi dalam kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional Kota Pekanbaru di kawasan car free day, Jalan Gajah Mada, Pekanbaru, Minggu (25/2/2018). Kegiatan ini  selenggerakan oleh beberapa komunitas peduli lingkungan se-pekanbaru. Kegiatan kegiatan yang dilakukan seperti Kampanye (Orasi) lingkungan, Operasi semut pungut sampah,  Pameran kerajinan tangan dari limbah plastic, dan Edukasi ecobricks.


Operasi Semut Pungut Sampah

Hari peduli sampah nasional diperingati pada setiap tanggal 21 Februari, penetapan tanggal 21 Februari sebagai hari sampah yakni bermula dari permasalahan sampah di Indonesia mencuat ke Permukaan terutama sejak terjadinya tragedi longsor sampah di TPA Leuwi Gajah pada tanggal 21 Februari 2005 yang banyak memakan korban jiwa dan kerugian material sehingga kejadian tersebut di peringati Hari Peduli Sampah Nasional yang di laksanakan tanggal 21 Februari setiap Tahunnya.

Beluker Ikram sedang memungut sampah di kawasan Car Free Day 


Permasalahan Sampah di Indonesia menjadi lebih kompleks dan meluas terutama terkait isu pencemaran sampah di laut. Isu Pencemaran sampah di laut. Isu pencemaran sampah di laut ini mulai mejadi perhatian publik dan pemerintah Indonesia terutama sejak dipublikasikannya hasil peneletian Jambeck, Jena R., et.al, (www.sciencemag.org, 12 Februari 2015) yang menyatakan potensi sampah plastic yang ada di lautan mencapai 187,2 juta ton/tahun. Hasil penelitian ini pun menyatakan bahwa Indonesia menjadi Negara kedua terbesar di dunia yang menyumbang sampah ke laut setalah Cina.


Harapan dari Kegiatan ini”Mari  mulai dari dini untuk meminimalisir penggunaan sampah plastic agar tidak menambah beban pencemaran di laut, sampah yang ada di darat tentunya akan bermuara ke laut, dampak pencemaran di laut akan mengakibatkan kepunuhan bagi organisme yang hidup di lingkungan laut tersebut”  Ujar Ketua Umum Belukap Mangrove Club Mashad Danpati Hutasuhut.

Biru Laut Ku !!!
Hijau Pesisir Ku !!!

Oleh : Divisi Komunikasi dan Informasi

Jumat, 12 Januari 2018

Belukap Mangrove Club dan Yayasan Mitra Insani Lakukan Penelitian Biofisik Hutan Mangrove di Kecamatan Kuala Indragiri Kabupaten Indragiri Hilir.

Standard



Belukap Mangrove Club melakukan riset biofisik hutan mangrove bersama Yayasan Mitra Insani di Kecamatan Kuala Indragiri Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Kegiatan riset ini berlangsung selama 15 - 27 Mei 2016 di ekosistem mangrove kuala Indragiri. Data biofisik mangrove nantinya akan menjadi data acuan dalam pembuatan hutan desa.

Pada riset biofisik ini menggunakan metode petak kuadrant dengan jumlah pengamatan sebanyak 76 titik. Pada penelitian ini perwakilan dari Belukap Mangrove Club yang ikut terlibat dalam penelitian adalah Belukers Khairul Mukmin Lubis, Belukers Rizki Hamdani, Belukers Mustafa Rahim Lubis, Belukers Kaprisal, Belukers Dwi Putra Purnama dan Belukers Wahid serta di dampingi dari masyarakat setempat dan dari beberapa anggota Yayasan Mitra Insani.


Pengukuran Keliling Batang Pohon R. apiculata

Senin, 27 Maret 2017

Recruitment Of Belukers

Standard


[BMC UR]

🌿🌿 ROKERS (Recruitment Of Belukers) 2017 🌿🌿

BIRU LAUT KU !!!
HIJAU PESISIR KU !!!

BMC (Belukap Mangrove Club) adalah satu-satunya Study Club yang ada di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau yang peduli terhadap sumberdaya ekosistem mangrove di Indonesia khususnya di Sumatera (atau di Riau).

Oleh karena itu kami membuka peluang sebesar-besarnya bagi anda para pecinta lingkungan pesisir yang suka dengan hal yang berbau riset dan ilmiah serta bermanfaat bagi masyarakat. Untuk bergabung bersama kami menjadi pelopor terdepan dalam penyelamatan wilayah pesisir.

Catat tanggal penting serta syaratnya ya guys !!!

Pendaftaran di buka pada tanggal 27 Maret - 09 April 2017 di Stand ROKERS 2017 atau bisa langsung ke Sekretariat BMC UR di Gedung Marine Center Lt. 1

Syarat:
✔ Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau di segala jurusan
✔ Maksimal Semester 4
✔ Mengisi formulir online di https://goo.gl/forms/tfPu7q29V74E2ELu1 , formulir online yang telah di isi harap di Screenshot sebagai bukti bahwa anda telah mengisi formulir online tersebut
✔ Melakukan pendaftaran ulang ke Stand ROKERS 2017 atau ke Sekretariat BMC serta membawa bukti Screenshot pendaftaran online
✔ Biaya pendaftaran sebesar 20k

More information,
Fajar Setiawan (081267245029)
Eryc Pranata (081372642536)

***

●Belukap Mangrove Club UR ●

Ketum_Khairul Mukmin Lubis
Ketupel_Dimas Agung Guntara

--------------------------

● Facebook : BMC UNRI
● Twitter : BMC_UR
● Instagram : BMC_UR
● Web : bmcuniversitasriau.blogspot.co.id

Minggu, 26 Februari 2017

Belukap Mangrove Club dan Badan Otorita Mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas Riau Mengadakan Gerakan Bersih Pantai dan Laut Di Ekowisata Mangrove Desa Mengkapan

Standard

Belukap Mangrove Club (BMC) Ilmu Kelautan Universitas Riau dan Badan Otorita Mahasiswa Ilmu Kelautan Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional pada tanggal 21 Februari 2016 di Ekowisata Mangrove Jembatan Hitam Desa Mengkapan Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak. Dalam Memperingati Hari Sampah Nasional kali ini Dengan Membuat Kegiatan Gerakan Bersih Pantai dan Laut. Kegaiatan ini di ikuti oleh Pengrus Belukap Mangrove Club Universitas Riau dan Pengerus Badan Otorita Mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas Riau Serta Para Pengunjung yang berwisata turut andil dalam kegiatan tersebut.

Pada Kegiatan ini para peserta kegiatan memungut sampah di sekitar pantai dan daerah hutan mangrove yang berada di kawasan wisata mangrove jembatan hitam. Dalam Kegiatan ini setidaknya dapat memberikan dampak yang positif, karena muaranya sampah pasti akan berakhir di lautan dan di daerah pesisir. Pada Saat Melakukan Aksi Sampah yang terkumpul banyak berupa Sampah Plastik, Plastik yang lama terurai. Gerakan Bersih Pantai dan Laut ini juga nantinya dapat mengurangi dampak pencemaran yang dimana di sebabkan limbah padat ini dapat berkurang dan dapat di cegah dengan kesaradaran dari diri kita sendiri. Kegiatan ini nantinya menghilangkan Predikat Indonesia yang Katanya Sebagai Penghasil Sampah Pelasti Ke-2 di Dunia Di Lautan Versi Green  Peace.  

Kegiatan ini Bukan kegiatan yang pertama kali karena  kegiatan ini masuk kedalam program kerja Belukap Mangrove Club Ilmu Kelautan Universitas Riau, Kegiatan yang biasanya kita melakukan Penanaman dan Pembibitan kita selalu mengadakan aksi bersih pantai. Kita ketahui Bahan Pencemar itu ada di sekitar kita dan terkhusunya lagi yang lebih parah bila banyak di lautan bagaimana dengan keadaan ekosistem kita yang di laut siapa yang akan memperhatikan kalau bukan kita, kalau sampah sudah menumpuk di lautan dan terdapat bahan pencemar maka yang merugi adalah kita sebagai manusia, karena dampaknya bisa menyebabkan kita sakit yang terkadang di banyak di sebabkan oleh bahan pencemar tersebut “ Ujar Khairul (Ketua Belukap Mangrove Club Universitas Riau).

Dalam Kegiatan ini Kami Selaku Peserta Gerakan Bersih Pantai dan Laut  Nantinya Para Pengunjung juga harus menaati peraturan bila berkunjung ke ekowisata tersebut untuk tidak membuang sampah sembarangan dan memungut sampah bukan dilakukan pada saat waktu peringatan hari lingkungan saja namun tanamkan kesadaran diri kita untuk tetap menjaga lingkungan.

 Peserta Gerakan Bersih Pantai Laut Sedang Memungut Sampah di Sekitaran Bibir Pantai dan Di Sela – sela Akar Mangrove






Sedang memungut Sampah Plastik di Sekitaran Mangrove Jenis Pandanus SP


Foto Bersama Dengan Para Pengunung Yang Ikut Berpartisipasi Dalam Gerakan Bersih – bersih Pantai Di Jembatan Hitam Ekowisata Mangrove Mengkapan



Salah Satu Anggota Belukap Mangrove Club dan Ketua Badan Otorita Mahasiswa Ilmu Kelautan Sedang Memungut Sampah di Bawah Jembatan Hitam yang biasa tempat Orang Berselfie

Oleh : Khairul Mukmin Lubis

Belukap Mangrove Club Melakukan Belukers Go To School dan Penghijauan Pesisir di Kabupaten Bengkalis

Standard

Belukap Mangrove Club jurusan ilmu kelautan melakukan kegiatan Belukers Go To School dan Penghijauan Pesisir di Bengkalis. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada generasi – generasi muda akan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem mangrove di Pulau terluar dan terdepan khususnya di riau yang itu Kabupaten Bengkalis.

Bengkalis merupakan daerah yang sangat rentan terhadap hempasan gelombang yang menghempas ke bibir pantai sehingga dampak yang di timbulkan adalah abrasi. Tidak hanya itu bahwa ekosistem mangrove yang ada di bengkalis lambat laun perluasannya menurun beragam upaya telah banyak di lakukan namun tentu banyak pula mengeluarkan biaya yang besar seperti mebangun Turap untuk meredam gelombang yang datang.

Pada Kesempatan ini Belukap Mangrove Club Jurusan Ilmu Kelautan Mengajak Siswa/i SMP N 10 Bengkalis, SMP N 2 Bantan, SMA N 2 Bantan, SMA N 3 Bantan ikut dalam Kegiatan Penghijauan Pesisir. Kegiatan ini juga bekerja sama dengan Kelompok Masyarakat Pengawas Belukap Kecamatan Bantan yang bergerak dalam pelestarian ekosistem mangrove.

Sebelumnya pada tanggal 18/11/2016 Para Anggota BMC melakukan kunjungan Kesekolah untuk mensosialisasikan akan pentingnya ekosistem mangrove dan pengenalan karakteristik ekositem mangrove bagi siswa/i SMP N 2 Bantan. Agenda Kegiatan ini berupa Seminar Mangrove, Pelatihan pengolahan makanan berbaku dari tumbuhan Mangrove non kayu, Penanaman 1000 Bibit Mangrove dan Coastal Clean Up “ Ujar Ketua Panitia Kaprisal.

Kegiatan pada hari pertama 19/11/2016 yaitu Seminar Mangrove dimana Pemateri dalam kegiatan ini adalah Pertama adalah Dinas Kelauta dan Perikanan Kabupaten Bengkalis yang di wakili oleh Nanang Harmoyo, S.Pi, M.Si membawakan materi tentang Upaya Rehabilitasi Ekosistem Mangrove Yang telah di Lakukan Oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bengkalis, Kedua Dewan Pembina Belukap Mangrove Club Jurusan Ilmu Kelautan Sekaligus Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau yaitu Prof. Dr. Ir. Bintal Amin, M.Sc membawakan materi tentang Upaya Ekosistem Mangrove dalam Mitigasi Perubahan Iklim, Ketiga yaitu Miswadi S.Pi, M.Si. dari Mangrove Research Institute membawakan materi tentang Model Konservasi Mangrove dan Ekowisata Mangrove. Pada kegiatan Hari pertama tampak hadir Sekdes Desa Teluk Pambang beserta Tokoh Masyarakat Desa Teluk Pambang.

“Kegiatan ini sangat positif terhadap daerah kami khususnya, dengan adanya kegiatan ini akan tumbuh rasa kepedulian bersama untuk menjaga dan merawat ekosistem mangrove yang masih terdapat di kawasan Desa Teluk Pambang dan tentunya tidak luput dari dukungan dari Stakeholder terkat” Ujar Sekdes Desa Teluk Pambang.
Pada kegiata seminar ini peserta banyak tertarik untuk mendengarkan materi yang di sampaikan oleh Narasumber yang di undang oleh Belukap Mangrove Club. Kegiatan Hari kedua yatu penanaman 1000 Bibit Mangrove bibit yang di tanam diantaranya dari jenis Belukap (Rhizophora mucronata), Lenggadai (Bruguiera parviflora)  dan Tengar (Ceriops tagal).

Harapan dari kegiatan ini akan tumbuh jiwa – jiwa muda yang terus menjaga ekosistem mangrove di daerah pesisir dimana mereka tinggal dan jangan ada lagi penebangan liar yang terjadi demi untuk mendapatkan kayu mangrove, manfaat mangrove bukan hanya sebagai bahan kayu arang. Masih banyak jasa – jasa yang dapat diberikan dari ekosistem mangrove, segiogianya kita harus berfikir bahwa yang terpenting ekosistem ini dapat mencegah dampak dari perubahan iklim yang terjadi dewasa ini dan berfikir kedepan bagaimana membuatn industri kreatif di bidang mangrove baik itu dijadikan wisata, edukasi bagi siswa/i yang berdomisili di wilayah pesisir dan produk makanan lainnya yang dapat di olah dari ekosistem mangrove ini. 
Oleh : Khairul Mukmin Lubis